Umroh adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, bahkan disebut sebagai “haji kecil.” Umroh bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, berbeda dengan haji yang memiliki waktu-waktu tertentu. Namun, penting untuk memastikan bahwa ibadah ini dilakukan sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ atau yang sering disebut dengan Umroh Sesuai Sunnah.
Berikut adalah panduan lengkap untuk memahami apa itu Umroh sesuai Sunnah dan bagaimana melaksanakannya dengan benar.
Umroh sesuai Sunnah adalah pelaksanaan ibadah Umroh yang mengikuti tata cara sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ. Setiap detail dari ibadah ini dilakukan berdasarkan tuntunan yang diajarkan dalam hadits dan sunnah Rasul, mulai dari niat, pakaian ihram, tata cara thawaf, hingga doa-doa yang dianjurkan selama melaksanakan Umroh.
Bagi seorang Muslim, penting untuk menunaikan ibadah sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad ﷺ, karena ini merupakan bentuk kepatuhan dan ketulusan dalam beribadah kepada Allah SWT.
Umroh sesuai Sunnah bukan hanya sebuah perjalanan fisik, tetapi lebih kepada perjalanan spiritual yang mendekatkan seorang Muslim kepada Allah SWT. Dengan mengikuti tata cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ, setiap jamaah dapat menjalankan ibadah dengan lebih tenang, khusyuk, dan penuh makna.
Berikut adalah langkah-langkah Umroh yang benar sesuai Sunnah Rasulullah ﷺ:
Miqat adalah tempat yang telah ditentukan untuk memulai ihram (niat Umroh atau Haji). Sebelum memasuki miqat, jamaah harus sudah berpakaian ihram, yaitu pakaian putih tak berjahit bagi laki-laki dan pakaian sopan bagi perempuan. Di sini, jamaah mengucapkan niat:
“Labbaik Allahumma Umrotan”
(Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, untuk Umroh).
Saat telah memasuki ihram, ada beberapa hal yang harus dijaga sesuai dengan Sunnah, seperti tidak boleh memotong rambut, kuku, tidak boleh berhubungan suami istri, dan menghindari segala perbuatan yang dilarang.
Setelah tiba di Makkah, jamaah langsung menuju Masjidil Haram untuk melakukan thawaf. Thawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran dengan niat ibadah. Thawaf dimulai dari Hajar Aswad dan diiringi dengan doa dan dzikir yang dianjurkan. Setiap kali melewati Hajar Aswad, jamaah disunnahkan untuk melambai atau mencium batu tersebut, jika memungkinkan.
Setelah thawaf, dianjurkan untuk melaksanakan shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim. Ini adalah salah satu sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ. Jika memungkinkan, tempat ini menjadi lokasi terbaik untuk berdoa dan bermunajat.
Langkah selanjutnya adalah melaksanakan Sa’i, yaitu berjalan tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah. Sa’i melambangkan perjuangan Siti Hajar mencari air untuk putranya, Ismail. Sesuai Sunnah, Sa’i dimulai dari Shafa dan diakhiri di Marwah.
Setelah selesai Sa’i, jamaah mengakhiri Umroh dengan tahallul, yaitu memotong sebagian rambut. Bagi pria, dianjurkan untuk mencukur habis rambutnya, sementara bagi wanita cukup memotong sebagian kecil rambut.
Dengan tahallul, jamaah resmi menyelesaikan ibadah Umroh dan telah terbebas dari larangan-larangan ihram.
Berikut beberapa keutamaan yang bisa diperoleh dari menjalankan Umroh sesuai Sunnah:
Sebagai agen travel Umroh yang berkomitmen pada ajaran Sunnah, PT Safinah Cahaya Berkah siap membantu Anda menjalani perjalanan spiritual yang diberkahi ini. Kami menyediakan bimbingan dari asatidz yang berpengalaman, fasilitas premium, dan pelayanan terbaik, untuk memastikan bahwa ibadah Anda sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ.
Jika Anda ingin mendapatkan pengalaman Umroh yang sesuai dengan Sunnah, segera daftarkan diri Anda bersama kami. Hubungi PT Safinah Cahaya Berkah untuk informasi lebih lanjut dan jadwal keberangkatan.