Umroh merupakan ibadah mulia yang menjadi dambaan bagi setiap Muslim. Ibadah ini tidak hanya sebagai bentuk penghambaan kepada Allah, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengikuti jejak Rasulullah ﷺ. Umroh yang dijalankan sesuai dengan tuntunan Sunnah akan lebih bernilai di sisi Allah. Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis untuk menjalankan umroh sesuai Sunnah, sehingga setiap Muslim dapat menjalani ibadah ini dengan baik dan benar.
Langkah-Langkah Praktis Menjalankan Umroh Sesuai Sunnah
Persiapan Sebelum Umroh
Sebelum melaksanakan umroh, penting untuk menyempurnakan niat. Niat dalam hati bahwa ibadah ini dilakukan hanya untuk mencari keridhaan Allah. Persiapan lain yang perlu dilakukan adalah mempelajari tata cara umroh yang sesuai dengan Sunnah, agar setiap amalan yang dikerjakan dapat bernilai maksimal. Selain itu, persiapan fisik dan mental sangat diperlukan, karena perjalanan umroh bisa menguras tenaga. Jamaah juga harus mempersiapkan pakaian ihram dan perlengkapan lainnya sesuai dengan syariat.
Tata Cara Memulai Umroh
Umroh dimulai dengan niat yang tulus. Saat berada di miqat, tempat di mana jamaah memulai niat umroh, disunnahkan untuk mandi, berpakaian ihram, dan mengucapkan niat umroh dengan membaca niat umroh: “Labbaik Allahumma umratan” yang artinya “Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk melaksanakan umroh.” Setelah itu, jamaah dianjurkan untuk terus membaca talbiyah ““Labbaika Allaahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbaika, innal hamda wan ni’mata laka wal mulka laa syariika laka”” hingga sampai di Masjidil Haram.
Tawaf Sesuai Sunnah
Tawaf adalah salah satu rukun umroh yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Jamaah harus memulai dari Hajar Aswad dengan niat tawaf. Selama tawaf, dianjurkan untuk memperbanyak zikir dan doa, khususnya doa yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. Setiap putaran harus diiringi dengan kesadaran bahwa ini adalah ibadah yang sangat mulia. Menghormati adab selama tawaf juga penting, seperti menghindari perilaku yang tidak sopan.
Sai Antara Shafa dan Marwah
Sai adalah perjalanan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sai ini adalah simbol dari perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail, yang berlari-lari mencari air di padang pasir. Sebelum memulai sai, disunnahkan untuk menaiki Bukit Shafa dan membaca doa serta zikir yang dianjurkan. Selama sai, jamaah juga dianjurkan untuk terus berdoa dan berzikir, mengingat perjuangan ini adalah bentuk ibadah kepada Allah. Bukit Shafa dan Marwah juga dikenal sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa, sehingga jamaah disarankan memanfaatkannya sebaik mungkin.
Tahallul: Mencukur Rambut
Tahallul adalah mencukur rambut setelah selesai melaksanakan tawaf dan sai. Tahallul menandakan bahwa jamaah telah keluar dari ihram dan diperbolehkan melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang selama ihram. Lebih baik mencukur rambut secara keseluruhan, karena Rasulullah ﷺ mendoakan mereka yang mencukur seluruh rambutnya tiga kali lipat dibanding yang hanya memotong sebagian.
Menjalankan umroh sesuai Sunnah Rasulullah ﷺ adalah cara terbaik untuk memastikan ibadah ini diterima di sisi Allah. Dengan mengikuti tata cara yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, setiap jamaah tidak hanya memperoleh pahala, tetapi juga mendapatkan hikmah dari setiap rangkaian ibadah yang dijalani. Semoga setiap langkah dalam umroh yang dijalani menjadi berkah dan membawa jamaah menuju umroh yang mabrur, serta mendapatkan ampunan dan ridha Allah.
Jika Anda ingin mendapatkan pengalaman Umroh yang sesuai dengan Sunnah, segera daftarkan diri Anda bersama kami. Hubungi PT Safinah Cahaya Berkah untuk informasi lebih lanjut dan jadwal keberangkatan